Suku Kulawi (Sulawesi Tengah)
Menurut para ahli etnografi lama, Suku kulawi termasuk dalam atau tergolong dalam bagian dari sekelompok orang atau suku toraja barat. Suku kelompok ini sendiri lebih suka di sebut atau di panggil dengan sebutan orang kulawi atau Tokulawi. Suku kulawi banyak mendiami wilayah bagian selatan di kawasan danau lindu, yang juga secara administrasi termasuk dalam wilayah kulawi kabupaten donggala sulawesi tengah. Jumlah dari suku kulawi ini di perkirakan sekitar 50.000 jiwa. Menurut sejarah atau legenda kulawi, banyak yang berasal dari daerah bora dan wilayah sigi yaitu lembah palu. Yang dikisahkan dalam sebuah cerita, yang pada zaman dahulu kala ada seorang tokoh masyarakat dari bora berburu bersama teman-temannya sampai ke hutan-hutan gunung Momi. Dan ketika para pemburu itu merasa kecapean,
Photo by : Youtube |
merekapun beristirahat di bawah pohon kayu yang di sebut dengan kulawi. Dan setelah selesai beristirahan toko dari bora itu melihat, bahwa ada kesuburan yang sangat indah dan iapun merasa nyaman, dan tidak lama kemudian, tokoh dari bora itupun memutuskan untuk tinggal dan menetap di sana, dan daerah itupun di beri nama Kulawi.
Bahasa Tokulawi atau Suku kulawi
Bahasa suku kulawi atau tokulawi ini memilki keunikan tersendiri, dimana bahasa dari suku kulawi ini memiliki beberapa kesaman bahasa dengan suku kaili, dengan beberapa dialek, seperti dialek Lindu - kulawi, dan kemudian ada juga beberapa kelompok yang memakai dialek Toboko Umpa yang juga mendiami wilayah sungai lariang.
Sumber mata pencaharian Suku Kulawi
Pada umumnya masyarakat suku kulawi memiliki pekerjaan sebagai petani sawa, ladang jagung, sayur-sayuran, kakao, kopi, cengkeh, dan ada juga yang berprofesi sebagai peternak sapi, kerbau, babi dan tambak ikan. Namun seiring berjalannya waktu hari berganti hari, masyarakat suku kulawi kini banyak yang beralih ke dunia pendidikian, yang dimana ada beberapa masyarakat suku kulawi yang sudah menjadi guru di SD maupun SMP, SMA, dan bahkan ada juga yang menjadi dosen. Dan hampir semua sudah mendapatkan gelar, PNS (Pegawai Negri Sipil), dan tetapi ada juga beberapa pengajar di sekolah dasar masih mengapdi sebagai guru Honorer.
Keakraban, kekeluargaan, dan kekerabatan dalama masyarakat suku kulawi "Tokulawi"
Masyarakat suku kulawi yang biasa di sebut Tokulawi, memiliki keturunan yang bersifat bilateral. Pasangan yang baru menikah pada umumnya bertempat tinggal di likngkuangan keluarga wanita atau pihak wanita (Matrilocal atau Uksorilokal), dan apabila anak pertaman mereka lahir, biasanya mereka langsung pindah ketempat atau lingkungan laki-laki, atau bisa juga mereka langsung membangun rumah mereka sendiri. Dan kemudian ada sedikit cerita tentang suku kulawi ini, dimana Pada zaman dahulu kalah warga suku kulawi, terbentuk menjadi sebuah kerajaan kecil yang rajanya di panggil dengan Magau atau Sangkala. Raja ini di bantu oleh lembaga pemerintahan yang memiliki beberapa anggota, yang menurut adat, berasal dari lapisan tinggi, yaitu disebut kaum To Tua Ngata atau bisa juga disebut kepala kampung. Dan hingga pada zaman sekarang ini, pengaruh pelapisan yang sudah lama ini semakin tipis atau semakin menurun. Dan kemudian singkat cerita, Golongan tertinggi pada zaman dulu itu yaitu Maradika yang tergolong dari Raja dan keluarganya, dan kemudian golongan To Tua Ngata bertugas sebagai bangsawan yang membantu raja.
Photo by : Youtube |
Pakaian adat yang dipakai oleh Suku Kulawi
Suku kulawi memiliki pakaian adat yang tidak akan terlupakan, yang dimana, pakaian adat kulawi terbuat dari serat kulit pohon yang biasa disebut dengan Vuya. Pakaian yang dibentuk dari kulit pohon ini digunakan oleh para kaum pria, yang dimana kaum pria memakainya seperti cawat dan kaum wanita mamakainya seperti rok. Pakaian suku kulawi ini sangat Khas. Pakaian kaum wanita yaitu rok, yang dibentuk bersusun tiga dan diberi hiasan kain yang digunting pendek-pendek dan memiliki warna yang berbeda-bedah yang berbentuk bunga. Baju bagian atasnya dihiasi dengan memakai kalung emas tradisional yang mereka biasa sebut dengan nama Kamagi atau Enu (kalung). Kemudian kaum pria dipastikan memakai kemeja yang cukup sederhana dan memakai celana pendek yang terbuat dari serat kulit kayu. Uniknya lagi pakaian kaum pria dan wanita suku kulawi ini memiliki kesamaan dengan pakaian orang Portugis, yang pernah terdampar di daerah tersebut.
Baca juga :
- 10 Tempat wisata yang harus dikuncungi di sulawesi tengah
- Wisata tanjung karang yang harus anda kunjungi segerah
- Tips jitu meraih kesuksesan dengan mudah
- Taman Nosarara nosasabatutu ada di kota palu, segerah anda kujungi dengan pemandangan patai talise
- Suku Batak ternyata ada di daerah ini, dan ada banyak cerita tentang suku batak
- Suku bungku ada di sulawesi tengah anda wajib pelajari tentang suku ini
- Mau sehat ? Makan durian ini, maka anda akan lihat beberapa manfaatnya bagi kesehatan anda
- Ternyata kopi dapat menghilangkan penyakit mematikan ini
- Wow. Obat HIV sudah ditemukan yesss,,, ini dia penemunya
Dengan adanya ditemukan benda pemukul kulit kayu tradisional yang berada di desa langkeka kecamatan lore selatan kabupaten poso, telah membuktikan bahwa pada zaman dahulu atau zaman prasejarah warga sulawesi tengah sudah memulai membuat pakaian tradisional dengan bahan baku kulit kayu.
di zaman sekarang ini, pakaian tradisional yang terbuat dari kulit kayu ini masih digunakan oleh suku kaili dan suku kulawi, dimana pakaian ini digunakan pada saat upacara adat atau religi, dan kepercayaan.
Ritual yang sering dilakukan oleh Suku Kulawi
Suku kulawi memilki ritual yang bisa di bilang cukup extrim, ritual ini disebut "Rakeho". ritual Rakeho ini memiliki pengertian meratakan gigi bagian atas dan bawah menjadi rata dengan gusi. rutual Rakeho juga dapat dimaknai dengan sabagaiman upacara adat dalam menyambut masa pertumbuhan dari masa kanak-kanak hingga menuju dewasa. Upacara adat atau ritual Rakeho biasanya sering dilakukan para kaum pria suku kulawi dan dilaksanakan secara banyak orang dalam bahasa suku kulawi Ntodea.
Upacara Rakeho ini tidak berlaku pada kalangan perempuan, tetapi upacaara adat yang sejenisnya yaitu Ratompo (Pemenggalan Gigi) yang dimana di khusukan untuk kaum wanita yang sudah cukup umur .
0 komentar :
Post a Comment