Home » » Cara Pembuatan Tempe Khas Indonesia, Dan sejarah Perkembangannya

Tempe Khas Indonesia Tempe Cara Pembuatan Tempe Khas Indonesia. Tempe adalah makanan yang terbuat dari kedelai dan beberapa bahan ...

Cara Pembuatan Tempe Khas Indonesia, Dan sejarah Perkembangannya

Written By test on Sunday 27 March 2016 | 19:53

Tempe Khas Indonesia

Tempe

Cara Pembuatan Tempe Khas Indonesia. Tempe adalah makanan yang terbuat dari kedelai dan beberapa bahan campuran lainnya, yang sudah sejak lama ada di indonesia, dan hingga pada saat ini tempe sudah menjadi kuliner yang banyak di minati oleh warga indonesia dengan ciri khas masakan atau kuliner tersendiri oleh masing - masing daerah. di beberapa daerah di indonesia banyak restoran yang menyediakan Makanan yang berbahan dasar Tempe, dengan kualitas rasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata - kata, dan hanya bisa di rasakan dengan kenikmatan kuliner yang sudah menjadi ciri khas oleh  masing - masing daerah. hhmmtt... LEBAY. ! :D

Tempe - indonesia
Original Photo By: Great Photo Indonesia

Pembuatan Tempe

Dengan mendapatkan kualitas tempe yang baik, terdapat metode khusus pembuatan tempe yang di lakukan dengan cara yang cukup sederhana hanya dengan melakukan beberapa tahap dengan cara Perebusan, Pengupasan, Perendaman, Pengasaman, Pencucian, Inokulasi dengan ragi, Pembungkusan, dan Fermentasi.

·  Perebusan

Nah, untuk perebusan ini sendiri berfungsi sebagai proses Hidrasi, dengan tujuan agar biji kedelai bisa menyerap air sebanyak mungkin. dan bukan hanya itu saja, tetapi dengan melakukan perebusan dapat mempermudah dalam pengolaan biji kedelai nanti. dan juga di maksudkan untuk melunakan biji kedelai supaya mepermudah penyerapan asam pada saat tahap perendaman.

·  Pengupasan

Setelah tahap perebusan dilanjutkan dengan tahap pengupasan dengan memisahkan biji kedelai dari kulitnya, agar Miselium Fungi dapat menembus biji kedelai pada saat proses fermentasi nanti. langakah pengupasan dapat dilakukan dengan tangan atau di injak - injak dengan kaki dan yang paling efisien adalah dengan menggunakan alat pengupas kulit biji kedelai.

·  Perendaman

Tahap perebusan dan pengupasan telah selesai dan kini dilanjutkan dengan tahap ketiga yaitu, Perendaman. Okei.. tujuan dari pada tahap perendaman ini untuk Hidrasi atau di maksud dengan Proses dimana ion dikelilingi oleh molekul - molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu. dan manfaat dari proses hidrasi adalah membantu menstabilkan ion - ion dalam larutan dan mencegah kation untuk bergabung kembali dengan anion. Kation dan Anion memiliki perbedaan yang di antaranya yaitu, Kation adalah atom netral yang telah kehilangan sebuah elektron dari kulit valensinya dan memiliki muatan positif. Sedangkan Anion adalah atom netral yang telah mendapatkan elektron ke kulit valensinya dan memiliki muatan Positif.

· Pengasaman

Dari beberapa tahapan pembuatan tempe dengan langkah - langkah awal yang begitu rinci, dan kini memasuki langkah keempat dengan proses pengasaman. Nah.. Setelah selesai di kupas dan biji kedelai di rendam. Dan tujuan tahap perendaman ialah untuk Hidrasi biji kedelai dengan membiarkan terjadinya Fermentasi asam laktat secara alami agar di peroleh keasaman yang di butuhkan untuk pertumbuhan fungi.

· Pencucian

Langkah selanjutnya adalah proses pencucian, dengan melakukan pencucian pada biji kedelai agar menghilangkan kotoran yang mungkin di bentuk oleh bakteri asam laknat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Di karenakan bakteri dan kotoran dapat menghambat pertumbuhan fungi.

· Inokulasi dengan Ragi

Tahap selanjutnya yaitu, melakukan Inokulasi atua melakukan menambahan pada Inokulum yaitu ragi tempe atau laru. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan di keringkan pada daun waru atau daun jati.

· Pembungkusan

Sesudah proses inokulasi atau penambahan pada inokulum yaitu ragi. dan kemudian tahap yang dilakukan adalah proses pembungkusan pada biji kedelai atau di tempatkan di wadah untuk proses fermentasi. Berbagai macam bahan yang dapat dugunakan untuk pembungkusan atau wadah yang dapat digunakan (Misalnya, Plastik, daun pisang, daun jati, bambu, dan masih bayak lagi), dan yang terpenting adalah masuknya udara, karena kapang tempe membutuhkan  oksigen untuk tumbuh. Dan bisanya bahan pembungkus seperti plastik atau daun diberi lubang dengan cara ditusuk - tusuk.

· Fermentansi

Proses pembungkusan sudah selesai dan biji-biji kedelai dipastikan sudah terbungkus dan kemudian dibiarkan untuk mengalami fermentasi. pada proses atau tahapan ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembuts biji-biji kedelai, menyatuhkannya sehingga menjadi tempe. dan proses fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 oC-37 oC selama 18-36 jam. Jika waktu yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi. Dan sementara proses tradisional biasanya menggunakan laru dari daun dan membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

Sejarah dan perkembangan pada tempe

Mengenai asal dan usul tempe, dan seperti yang kita ketahui pada makanan kedelai tradisional lainya yang biasanya berasal dari negara lain, misalnya Vietnam atau Thailand, dan tempe bersal dari indonesia. Tidak jelas dan belum di ketahui dengan pasti kapan pembuatan tempe, namun makanan tradisional ini, yaitu tempe sudah di kenal sejak berabad-abad, dan juga di ketahui dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa dan khususnya di Yokyakarta dan Surakarta.

Dalama manuskrip Serat Centhini  yang ditulis oleh juru tulis dari keraton surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada tahun 1814, pada jilid ke dua Cerat Centhini yang di gambarkan pada perjalanan Cebolang dari Prubalingga menuju Mataram, kemudian singga di rumah Ki Amongtrustha, yang menghidangkan makan malam dengan lauk bubuk delhe. Di Mataram, Cebolang diberi tahu bahwa sesaji dalam kacar-kucur, yakni pada upacara persiapan menikahkan anak, yang terdapat kacang kawak (lama) dan kedelai kawak, beras kuning, bunga.

Dan menurut Naturalis Jerman, Rumphius, tanaman kedelai (De Cadelie Plant) dalam bahasa latin yang disebut Phaseolus Niger, Kadele (Jawa), Zwatee boontjes (Belanda), dan authau (Tiongkok). Dari hasil amatan Rumphius, orang-orang tiongkok tidak mengolah kedelai menjadi tempe. Tetapi mengolah biji kedelai hitam menjadi tepung sebagai bahan tahu dan laxa atau tautsjian, mie berbentu pipih. Karena kacang dalam bahasa Tiongkok disebut duo (tao)/to, dan produk olahannya dinamai dengan awalan tau: tauchu (taoco), tau-hu (tahu), touya (toge), touzi (tauci) dan  masih banyak lagi.

Baca juga :


Cara Pembuatan Tempe Khas Indonesia. Dan selain itu juga terdapat juga terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamu bahsa Jawa-Belanda. dan juga dari sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era tanam pakasa di Jawa. Dan pada saat itu masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan seperti, Singkong, ubi, kedelai, dan lainnya sebagai sumber pangan. Dan lain dari pada itu ada juga yang berpendapat bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang tionhoa yang memproduksi makanan sejenis yaitu, Koji kedelai yang difrementasikan menggunakan kapang Aspergillus.  Dan selanjutnya pembuatan tempe menyebar keseluruh Indonesia, yang sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermingrasi ke seluruh penjuru Tanah Air Indonesia.

SHARE

About test

0 komentar :

Post a Comment